PSM UNPAD GEMAKAN LAGU TRADISIONAL INDONESIA DI AUSTRIA

Read also in English

Sukses meraih gelar juara dalam kompetisi paduan suara bertajuk 54th International Competition of Choral Singing di Austria beberapa waktu lalu, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) melalui tim misi kebudayaan Indonesia Kirana 2017 kembali sukses menggemakan lagu-lagu tradisional dari tanah air dalam acara Konser Kebudayaan bertajuk Pagelaran Indonesia Kirana bertempat di Universitas Bodenkultur, Austria pada Rabu (12/7) lalu.

Tim yang baru saja meraih gelar juara pertama kategori folksong dan runner-up kategori choral works dalam kompetisi paduan suara bertajuk 54th International Competition of Choral Singing di Austria ini membawakan kurang lebih 15 lagu daerah dari berbagai penjuru nusantara. Konser ini dihadiri oleh perwakilan KBRI Austria, PPI Austria, organisasi Austrian-Indonesian Society (AIS), penikmat seni paduan suara, serta warga Indonesia yang tinggal di Austria.

Konser dimulai pada pukul 20.00 waktu Austria. Di bawah arahan conductor Arvin Zeinullah, PSM Unpad menunjukkan konsistensinya melalui pertunjukan berkualitas nan ekspresif. Para penyanyi juga terlihat menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Para penonton yang kebanyakan merupakan warga Indonesia yang telah lama tinggal di Austria pun diajak untuk kembali bernostalgia mengenang masa-masa mereka berada di Indonesia melalui lagu yang dibawakan.

Lagu-lagu seperti Yamko Rambe Yamko, Cingcangkeling, dan Paris Barantai seketika menggema di gedung tempat pertunjukan berlangsung. Permainan perkusi dan penambahan koreografi di beberapa lagu membuat penonton terkagum. Puncaknya saat lagu daerah Bali, Janger dinyanyikan, penambahan tari kecak dalam lagu tersebut membuat tepuk tangan penonton menjadi riuh seketika. Konser diakhiri dengan alunan lagu yang membawa PSM Unpad meraih penghargaan Best Interpretation of Brahms dalam kompetisi yang sama beberapa waktu lalu, Es Geht Ein Wehen karya Johannes Brahms.

Dewi Kejora, perwakilan KBRI Austria menjelaskan. Konser kebudayaan Pagelaran Indonesia Kirana ini merupakan konser kebudayaan yang pertama kali dilaksanakan di Austria. Ia berharap, semoga konser-konser serupa dapat terus diadakan di Austria untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada Eropa, khususnya warga Austria. “Kita sebagai warga Indonesia harus bangga karena kita memiliki budaya yang beragam, baik dalam musik maupun tarian. Penampilan tadi semoga dapat terulang kembali di Austria. Hal ini tidak berlaku untuk PSM Unpad saja, tapi juga semua paduan suara mahasiswa di Indonesia karena semuanya pasti mewakili Indonesia,” ujarnya.

Benjamin Nathaniel, Vice President dari organisasi AIS memuji penampilan PSM Unpad. Baginya, penampilan PSM Unpad mengingatkannya saat ia masih berada di Indonesia. “Saya sudah enam puluh tahun hidup di Austria. Ketika mendengarkan lagu-lagu daerah kita kembali menggema di negeri orang, rasanya seperti sedang berada di rumah. Penampilan tadi sukses membawa saya kembali bernostalgia,” ujarnya.

Konser ini termasuk dalam rangkaian misi kebudayaan Indonesia Kirana 2017 selama berada di Austria. PSM Unpad bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Austria dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Austria dalam penyelenggaraan konser tersebut.