
Aos ogé dina Basa Sunda
[unpadchoir.com 18/09/2021] Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) menggelar kegiatan konser dengan konsep hybrid untuk pertama kalinya. Konser hybrid merupakan konser paduan suara dengan menerapkan susunan penyanyi secara luring dan daring. Konser ini mengangkat tajuk “Langkah” yang memiliki makna “jejak kecil untuk perubahan yang besar”, dengan harapan bahwa konser hybrid ini dapat memberikan alternatif bagi eksistensi paduan suara di tengah pandemi saat ini. Konser hybrid pertama ini diikuti oleh mahasiswa aktif dan alumni PSM Unpad.
Konser hybrid Langkah membawakan 6 lagu yang dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi klasik (O Fortuna, Anima Christi, Der Schmidt), Sesi Modern (Georgia On My Mind, History, Java Jive). konser dibuka dengan lagu O Fortuna, dan ditutup dengan lagu Java Jive, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Hymne Unpad.
“Konser ini merupakan suatu pengalaman yang berharga. walaupun selama proses latihan aku cukup merasa kesepian karena berlatih sendiri di depan layar laptop, akan tetapi karena semua penyanyi sangat suportif, aku pribadi sangat terdorong dan tetap bersemangat. Pada akhirnya jerih lelahnya terbayarkan setelah melihat tayangannya ketika hari konser”. Ujar Odi salah satu penyanyi daring. “Sangat bersyukur dan sekali dapat bernyanyi langsung, karena dapat mengobati rasa rindu untuk bernyanyi bersama PSM Unpad secara langsung, yang mana sebelumnya tertunda karena dampak pandemi” tambah Haryo salah satu penyanyi luring
Para penonton konser hybrid Langkah sangat begitu antusias dengan penampilan para penyanyi. Hal tersebut dapat dilihat dari penuhnya kolom komentar yang memberikan dukungan dan ungkapan keterpukauan terhadap penampilan para penyanyi konser hybrid Langkah. “Luar biasa! penampilan PSM Unpad selalu memukau, dapat tampil dengan baik, bagi saya ini merupakan hal yang baru dengan keadaan penyanyi yang luring maupun daring, saya dan keluarga sangat menikmati penampilan PSM Unpad yang selalu penuh kejutan” Ujar Ijat Sabili salah satu penonton.
Keberhasilan konser hybrid Langkah tentunya tidak lepas dari keterlibatan berbagai elemen di dalamnya seperti penyanyi, kondaktor, pelatih, dan panitia. “Hal yang paling terasa itu berkaitan dengan situasi pandemi. Ada waktu dimana panitia sempat susah bergerak karena adanya kebijakan PPKM yang terus diundur-undur, sehingga linimasa perekaman luring menjadi terhambat” Ujar Kitara Enggar selaku ketua pelaksana konser hybrid langkah. Kitara juga menambahkan bahwa terobosan PSM Unpad ini telah telah membawa angin segar di tengah pandemi dan berharap situasi di tahun depan dapat normal kembali agar kegiatan konser dapat dilakukan secara full luring.
(Aldy Novansya)