ANTUSIASME UNTUK BERKEMBANG DALAM STUDI BANDING BERSAMA PSM STKS BANDUNG


Read also in English
Baca ogé dina Basa Sunda

Setiap tahun Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) selalu berusaha untuk berkembang menjadi lebih baik. Salah satu upaya yang dilakukan oleh PSM Unpad adalah melakukan kegiatan studi banding dengan paduan suara-paduan suara lain. Pada Sabtu (6/4) lalu, PSM Unpad berkesempatan untuk dikunjungi oleh Paduan Suara Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesehjateraan Sosial (STKS) Bandung di Unpad Jatinangor.

Seperti kegiatan Studi Banding sebelumnya, kedua paduan suara saling berbagi cerita dan pengalaman, serta informasi dan pengetahuan mengenai organisasi. Walaupun pada studi banding kali ini tidak diadakan Focus Group Discussionanggota-anggota dari kedua Paduan Suara tetap dapat bersama-sama mendapatkan berbagai ilmu yang bermanfaat.

Salah seorang anggota PSM STKS Bandung, Panji, koordinator dari Divisi Eksistensi PSM STKS Bandung angkatan 2017, menyatakan bahwa dirinya dan juga teman-teman PSM STKS merasa sangat bersyukur karena dapat melakukan studi banding dengan PSM Unpad. Hal ini dikarenakan pada kepengurusan tahun sebelumnya, teman-teman PSM STKS belum berkesempatan untuk melakukan kegiatan studi banding dikarenakan kuota yang sudah penuh.

“Alhamdullilah respon akang dan teteh PSM Unpad selalu ramah dari kepengurusan sebelumnya hingga tahun ini. Awalnya, ketika sampai di sini, kami sempat merasa grogi, karena merasa bahwa yang datang dari kami hanya sedikit. Tetapi, ketika kami masuk ke ruangan, dan langsung disambut oleh MC seperti itu, kami merasa senang sekali,” ungkap Panji.

“Mungkin salah satu hal yang berkesan bagi kami adalah ketika dihimbau untuk duduk berbaur dengan akang, teteh PSM Unpad; itu adalah satu hal yang keren buat kami. Selain itu, ternyata akang, teteh PSM Unpad sangat humble,” Panji menambahkan.

Selain itu, mahasiswa jurusan Pekerjaan Sosial ini juga menyatakan bahwa terdapat satu kekurangan dalam kegiatan kali ini, yakni jumlah penanya dari PSM STKS Bandung yang dibatasi. Ia menyayangkan hal ini karena menurutnya teman-teman STKS masih ingin bertanya tentang banyak hal, namun ternyata waktu yang dialokasikan masih kurang.

Seperti kegiatan Studi Banding sebelumnya, PSM Unpad dan PSM STKS Bandung memberikan persembahan pada akhir acara. Satu hal yang unik dan berbeda dari studi banding-studi banding sebelumnya adalah penampilan persembahan dari PSM STKS Bandung yang diiringi oleh pianis. Untuk persembahan kali ini PSM STKS Bandung membawakan lagu “When You Believe” dengan sangat baik, yang tentunya disambut dengan tepuk tangan yang meriah.

“Lagu ini buat kami sangat berarti karena merupakan lagu yang kami bawakan saat konser pertama kami, ‘The First Revival’. Bagi kami, untuk memulai suatu hal sebesar konser, kami hanya bisa percaya dan mencoba sebaik mungkin. Alhamdullilah, konser pertama kami sold out, dan ditonton oleh kurang lebih 500 orang,” ungkap Vista.

Setelah berakhirnya acara, Vista, Ketua PSM STKS Bandung, menyampaikan bahwa ini merupakan kegiatan studi banding pertama bagi PSM STKS Bandung. Ia menyatakan bahwa acara ini sangat berguna sebagai penyemangat bagi PSM STKS untuk terus berkembang menjadi lebih baik. Salah satu hal yang paling berkesan bagi Vista adalah pernyataan salah satu anggota PSM Unpad perihal kunci menjadi paduan suara yang berkembang, yakni latihan. Baginya, hal ini sangat benar dan juga membuatnya semakin semangat dan yakin untuk terus mengembangkan PSM STKS Bandung.

“Penampilan persembahan dari PSM Unpad tadi sangat berkesan buat saya. Senang sekali bisa melihat dan mendengar Unpad Choir secara langsung dengan jarak yang dekat; rasanya seperti menonton konser,” ungkap Vista.

Selain dari anggota PSM STKS Bandung, Clara Vennia, salah satu anggota PSM Unpad juga menyatakan bahwa ia mendapatkan kesan dan kenangan yang berbeda dari studi banding kali ini, yakni antusiasme yang cukup tinggi dari anggota PSM STKS Bandung, serta keinginan yang besar untuk belajar serta menjalin hubungan baik yang dimiliki oleh semua anggotanya. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan ramah tamah yang berlangsung bahkan setelah acara telah ditutup oleh MC yang bertugas.

(Marselina Viase)