Menghadapi Tantangan: Menyelenggarakan Konser Intern 2020 Secara Virtual


Read also in English

Aos ogé dina Basa Sunda

[unpadchoir.com 8/12/20] Konser Intern merupakan konser yang diikuti dan diselenggarakan oleh dua angkatan termuda PSM Unpad. Konser Intern kali ini berbeda dibandingkan dengan konser intern yang sebelum-sebelumnya. Pasalnya, konser intern kali ini harus cukup puas dengan hanya diselenggarakan secara virtual. Konser Intern 2020 ditayangkan melalui YouTube Private pada hari Minggu, 6 Desember 2020 yang disaksikan oleh lebih dari 200 penonton. Konser intern kali ini bertajuk “Gala Kelana” disajikan dalam konsep yang berceritakan tentang bagaimana dua angkatan termuda, terutama angkatan paling muda, yaitu angkatan 2019, memulai perjalanannya di PSM Unpad. 

Pada Konser Intern Gala Kelana kali ini terdapat empat konduktor dalam keempat sesi konser yang terdiri dari Nauval Revy Faradis sebagai konduktor sesi international song, Adam Prana Surya sebagai konduktor sesi classical song, Helena Oryza Yuanita sebagai konduktor sesi Indonesian folk song, dan Marselina Viase Sinurat sebagai konduktor sesi popular song. Persesinya membawakan satu lagu, kecuali sesi popular song yang membawakan dua lagu. Konser dibuka dengan sesi popular song yang membawakan lagu “Reflection” (Comp. Matthew Wilder & David Zippel, Arr. Mac Huff).

“Bagiku, Gala Kelana rasanya sudah pas disimpan di akhir tahun karena dari segi konsep virtual choir-nya pun benar-benar menggambarkan apa yang terjadi dari awal proses hingga akhir (konser) dan suasana yang kita rasakan pada saat itu juga ikut tergambar,” pungkas Kitara Enggar, selaku Ketua Pelaksana Konser Intern 2020.

Konser intern sendiri awalnya dilaksanakan secara offline atau luring. Namun, karena adanya pandemi, segala kegiatan tatap muka menjadi tidak memungkinkan, termasuk konser intern tahun ini. Persiapan konser pun sempat terhenti dan mengalami transisi. Banyak hal yang menjadi pengalaman pertama yang terjadi pada konser intern kali ini. Fangfang Jasmilah sebagai bendahara konser intern sendiri mengaku kebingungan dengan adanya transisi ini.

Latihan praperdana Konser Intern Gala Kelana bulan Januari lalu

“Banyak kegiatan yang krusial untuk konser intern ini yang nggak bisa dilaksanakan. Awalnya pun bingung, tetapi setelah banyak berunding dengan teman-teman panitia dan akang teteh pengurus akhirnya bisa lancar juga,” ujar Fangfang. 

Latihan merupakan salah satu hal yang sangat krusial di konser intern. Latihan yang awalnya dilakukan oleh seluruh tim konser intern secara bertatap muka, kini latihan harus dilakukan melalui layanan komunikasi video. Berbagai gangguan teknis bisa dipastikan terjadi pada saat latihan, terutama masalah pada koneksi internet. Hal ini terutama dirasakan oleh Nauval Revy Faradis selaku salah satu konduktor yang merasa sempat kebingungan karena terdapat salah satu penyanyi yang tiba-tiba berhenti bernyanyi ketika suaranya sedang dites. Meski demikian, baik penyanyi maupun pelatih saling membantu dan menyemangati antara satu sama lain. 

Ivanna Taofani sebagai salah satu penyanyi berpendapat, “Aneh sekali rasanya latihan daring itu, tidak biasa dan proses penyesuaiannya butuh waktu. Akan tetapi, ya, harus kita lakukan dengan apa adanya. Toh, keadaannya memang begini. Dari segi hasil akhir konser, saya sama sekali tidak terbayang akan seperti apa konser intern ini karena di konser intern ini sendiri, penyanyi konsernya ada banyak dan harus dibagi-bagi (latihannya), jadinya tidak bisa lihat kelompok lain seperti apa. Nggak kebayang saja akan seperti apa hasil akhirnya.” 

Terlepas dari beberapa kendala yang dilalui pada konser kali ini, konser intern dibilang cukup sukses untuk dilaksanakan. Berbagai perasaan dirasakan oleh penyanyi seiring dengan ditayangkannya tayangan konser. 

“Walaupun masih ada kurang di sana-sini, saya lega sekali karena kepanitiaan yang dilaksanakan dari awal tahun dan setelah mengalami berbagai kendala itu akhirnya selesai dan bisa terlaksana meski terhalang pandemi,” ujar Kitara.

“Waktu itu, meskipun ada kegiatan lain saya menyempatkan untuk nonton bareng orang tua dan perasaan saya walaupun konsernya dilaksanakan secara daring, saya merasa lega banget karena akhirnya konser beneran! Pada akhirnya perjuangan saya bersama teman-teman lainnya membuahkan hasil. Selain itu, saya juga bangga dengan diri saya sendiri karena bisa melakukannya sampai sejauh ini, karena awalnya saya kurang percaya diri. Apalagi saat melihat kolom komentar, senang sekali dan masih nggak percaya!” ujar Fangfang. Selain itu, Ivanna juga mengatakan bahwa energi dari akang teteh PSM Unpad yang menonton konser intern virtual ini bisa sangat dirasakan olehnya, apalagi energi saling menyemangatinya.

“Senang dan lega karena akhirnya konser intern virtual ini selesai diadakan meskipun dalam konsep berbeda. Namun sayangnya, ada beberapa  program yang harus dihilangkan dari konsep yang seharusnya berjalan (jika dilaksanakan luring). Kemudian, pesan saya untuk penyanyi dari konser intern ini yang merupakan generasi penerus PSM Unpad, semoga dengan adanya konser ini bisa menjadi sarana bagi teman-teman semua supaya teknik vokalnya terasah meskipun berada di rumah masing-masing. Juga semoga konser ini bisa menjadi harapan untuk kita semua supaya bisa bernyanyi bersama-sama lagi setelah pandemi berakhir. Semoga kita semua dilimpahkan kesehatan dan kebahagian, sehingga bisa bertemu dan bernyanyi kembali,” ujar Nauval.

 

Sarah Fahdah